Senin, 14 Februari 2011

Bagaimana peluang IHSG bulan ini ?

Setelah memasuki bulan Januari 2010, IHSG tampak loyo dan tak berdaya untuk mempertahankan diri dalam teritori positif. Tercatat sejak bulan Februari 2011 ini IHSG bahkan beberapa kali mengalami koreksi yang tajam dan terjun di bawah 3500.
Berdasarkan data fundamental, sebenarnya hal ini lebih disebabkan banyaknya aliran dana asing yang keluar sehingga mengakibatkan tingginya tekanan jual. Selain itu, kondisi global yang tidak dapat diprediksikan juga membuat investor tampak ragu untuk masuk ke emerging market seperti Bursa Efek Indonesia.
Dari sisi teknikal, sejak medio Januari 2011, IHSG selalu di bawah SMA 20 Weekly nya. Hal ini merupakan tanda-tanda terjadinya bearish yang berkelanjutan dan hal ini terbukti sampai dengan medio Februari 2011 ini.
Berdasarkan data-data diatas, maka investor sebaiknya lebih cermat dan bijak dalam berinvestasi di BEI, karena apabila investor tidak jeli, maka bukannya untung yang didapat, namun malah buntung dan modal habis.
Sebagai sebuah saran investasi, apabila kita hendak berinvestasi di bursa saham, sebaiknya tunggulah sampai IHSG keluar dari kondisi bearishnya. Hal ini mungkin baru terjadi mulai bulan April 2011 bersamaan dengan keluarnya laporan keuangan para emiten. Investor disarankan jangan gegabah dan mengambil posisi ketika harga saham sebuah emiten sudah dirasa rendah. Hal ini dikarenakan kita belum tahu secara persis sampai titik mana level support IHSG. Tunggulah sampai dengan IHSG sudah mulai berada diatas SMA 20 Weekly nya. Investor juga perl mncermati data fundamental perusahaan dan janganlah membeli saham yang harganya murah tapi kOndisi perusahaan kita tidak mengetahuinya secara pasti. Lebih baik belilah saham perusahaan yang memang sudah masuk dalam jajaran saham bluechips atau masuk dalam saham LQ 45 atau Bisnis 27.

Minggu, 26 Desember 2010

Pesan & Nasehat Warren Buffett, Orang Terkaya di Dunia

26 Desember 2010
Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC.
Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :
Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.

Sabtu, 25 Desember 2010

Daftar Perusahaan Bisnis 27 Periode Nov 2010-April 2011

  1. AALI (Astra Agro Lestari Tbk)
  2. ADRO (Adaro Energy Tbk)
  3. ANTM (Aneka Tambang Tbk)
  4. ASII (Astra International Tbk)
  5. ASRI (Alam Sutera Realty Tbk)
  6. BBCA (Bank Central Asia Tbk)
  7. BBNI (Bank BNI Tbk)
  8. BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk)
  9. BDMN (Bank Danamon Tbk)
  10. BMRI (Bank Mandiri Tbk)
  11. BNGA (Bank CIMB Niaga Tbk)
  12. BNII (Bank International Indonesia Tbk)
  13. EXCL (XL Axiata Tbk)
  14. GGRM (Gudang Garam Tbk)
  15. INCO (International Nickel Indonesia Tbk)
  16. INDY (Indika Energy)
  17. INTP (Indocement Tunggal Perkasa)
  18. ITMG (Indo Tambang Raya Megah)
  19. JSMR (Jasa Marga (persero) Tbk)
  20. LSIP (PP London Sumatera Indonesia Tbk)
  21. PNBN (Bank Pan Indonesia Tbk)
  22. PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam Tbk)
  23. SMCB (Holcim Indonesia Tbk)
  24. SMGR (Semen Gresik Tbk)
  25. TINS (Timah (Persero) Tbk)
  26. TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk)
  27. UNTR (United Tractor Tbk)
(Source : idx.co.id)

Indeks Harga Saham

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Sekarang ini PT Bursa Efek Indonesia memiliki 8 macam indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal.

Kriteria Indeks Kompas 100

Pada perayaan HUT PT Bursa Efek Jakarta ke-15 tanggal 13 Juli 2007 dan bertepatan dengan ulang tahun pasar modal ke 30, BEJ meluncurkan indeks Kompas100. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.

Kriteria Jakarta Islamic Index (JII)

Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah.

Jumat, 24 Desember 2010

Kriteria Indeks Saham LQ 45

Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

Daftar Perusahaan LQ 45 Periode Nov 2010-Jan 2011

  1. AALI (Astra Agro Lestari Tbk)
  2. ADRO (Adaro Energy Tbk)
  3. ANTM (Aneka Tambang Tbk)
  4. ASII (Astra International Tbk)
  5. ASRI (Alam Sutera Realty Tbk)
  6. BBCA (Bank Central Asia Tbk)
  7. BBNI (Bank BNI Tbk)
  8. BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk)
  9. BBTN (Bank Tabungan Negara Tbk)
  10. BDMN (Bank Danamon Tbk)
  11. BIPI (Benakat Petroleum Energy Tbk)
  12. BMRI (Bank Mandiri Tbk)
  13. BMTR (Global Mediacom Tbk)
  14. BNBR (Bakrie & Brothers Tbk)
  15. BRPT (Barito Pacific Tbk)
  16. BSDE (Bumi Serpong Damai Tbk)
  17. BTEL (Bakrie Telecom Tbk)
  18. BUMI (Bumi Resources Tbk)
  19. DEWA (Darma Henwa Tbk)
  20. DOID (Delta Dunia Makmur Tbk)
  21. ELSA (Elnusa Tbk)
  22. ELTY (Bakrie Development Tbk)
  23. ENRG (Energi Mega Persada Tbk)
  24. GGRM (Gudang Garam Tbk)
  25. INCO (International Nickel Indonesia Tbk)
  26. INDF (Indofood Sukses Makmur (Tbk)
  27. INDY (Indika Energy)
  28. INTP (Indocement Tunggal Perkasa)
  29. ISAT (Indosat Tbk)
  30. ITMG (Indo Tambang Raya Megah)
  31. JSMR (Jasa Marga (persero) Tbk)
  32. KLBF (Kalbe Farma Tbk)
  33. LPKR (Lippo Karawaci Tbk)
  34. LSIP (PP London Sumatera Indonesia Tbk)
  35. MEDC (Medco Energi International Tbk)
  36. PGAS (Perusahaan Gas Negara Tbk)
  37. PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam Tbk)
  38. SMCB (Holcim Indonesia Tbk)
  39. SMGR (Semen Gresik Tbk)
  40. TINS (Timah (Persero) Tbk)
  41. TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk)
  42. TRUB (Truba Alam Manunggal Tbk)
  43. UNSP (Bakrie Sumatra Plantations Tbk)
  44. UNTR (United Tractor Tbk)
  45. UNVR (Unilever Indonesia Tbk)
(Source : idx.co.id)

IPO

Rencana IPO Perusahaan pada tahun 2011 
Martina Berto Martina Berto berencana untuk melakukan IPO dalam rangka ekspansi usahanya. Jadwal IPO dimungkinkan pada awal Januari  2011. Kisaran harga yang ditawarkan adalah Rp 650-850/lembar saham
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang angkutan udara. Rencana IPO Garuda terkendala banyak hal karena adanya permasalahan internal dan eksternal seperti masalah IPO Krakatau Steel TBK yang masih berlarut. Namun, beberapa analis optimis, IPO perusahaan plat merah ini akan diserap oleh pasar. Tunggu saja tanggal mainnya.

10 Negara Super Kaya di Dunia

 24 Desember 2010
Kekuatan ekonomi suatu negara biasanya diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Menilik angka itu, Amerika Serikat masih menduduki posisi tertinggi sebagai negara kaya melampaui China dan Jepang, Agustus silam.

Namun, PDB tidak mampu menunjukkan kekayaan negara yang sesungguhnya karena bisa jadi uang itu hanya terkonsentrasi di sejumlah pengusaha, bukan pemerintah. Itulah mengapa nilai Pendapatan Nasional Bruto (PNB) menjadi penting untuk mengukur kekayaan suatu negara.

Berikut 10 negara dengan PNB tertinggi per kapita, berdasar data terbaru Bank Dunia, seperti dikutip dari laman Daily Finance: